Minggu, 14 November 2010

TIPS & TRIK CARA BELAJAR YANG BAIK

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan


Tips Meningkatkan Motivasi Belajar

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:

* Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.

* Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.

* Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

* Bergaullah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

* Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward



Panorama Eksotis Pantai Sumatera Barat

Pulau Pagang_1
pagang-island2.jpg
Pulau Pagang_2
pagang-island3.jpg
Pulau Pagang_3
pagang-island4.jpg
Pulau Mentawai_1
mentawai-island.jpg
Pulau Mentawai_2
mentawai-1.jpg
Pulau Mentawai_3
mentawai-21.jpg
Pulau Sikuai_1
pulausikuai_2.jpg
Pulau Sikuai_2
pulausikuai_1.jpg
Pantai Nirwana dilihat dari Bukit Lampu_1
padang-bukit.jpg
Pantai Nirwana dilihat dari Bukit Lampu_2
padang-bukitlampu.jpg
Pantai Muaro Padang
muaro-padang.jpg

 
Sumatera Barat, seharusnya layak masuk dalam saku daftar tempat yang harus Anda kunjungi. Di negeri yang banyak menelurkan pahlawan intelektual ini, berjejer panoraman alam yang Indah. Lekuk liku kontur bumi yang menakjubkan dan juga danau nan permai.

Di Sumatera Barat ada tiga danau utama, yakni Danau Singkarak dan Danau Maninjau dan Danau Diatas/Dibawah. Danau Singkarak terletak 75 km dari kota Padang. Danau ini menawarkan keindahan alam sembari menikmati makanan di rumah makan yang banyak berjejer di pinggiran Danau. Ke utara, 140 km dari Kota Padang, ada Daanau Maninjau yang sekaligus menjadi sumber tenaga PLTA Maninjau.

Lelah mengarungi danau, saatnya beristirahat di kota sejuk Bukittinggi. Sudah tersedia akomodasi hotel berbintang disini. Anda bisa menikmati hari bercengkerama di bawah Jam Gadang yang terkenal. Tak jauh dari bukit tinggi juga ada benteng pertahanan balatentara Jepang yang sering disebut penduduk setempat sebagai Lubang Jepang.

Menelisik sejarah Minang, bisa mampir ke Kota Padang Panjang. Tak jauh dari kota itu, sekitar 30 km arah timur kota ada Istana Pagaruyung. Banyak jejak masa silam warga Minang terekam disini. Tak lupa, selama di Sumbar, jangan lewatkan bentangan pemandangan dahsyat Ngarai Sianok.

Opsi lain yang tak kalah menarik saat berada di Padang adalah menyebrang ke Pulai Mentawai. Kepuluan Mentawai bisa ditempuh dengan kapal dari Pelabuhan Bungus atau Pelabuhan Muaro, Padang selama empat jam dengan kapal cepat atau 10 jam dengan kapal biasa. Pulau ini biasanya menjadi incaran penyuka surfing karena ombaknya yang besar.

Kembali ke Padang, Anda yang penasaran dengan legenda si Malin Kundang, silakan menyempatkan diri ke Pantai Air Manis. Disini ada sebuah batu, yang diasosiasikan sebagai si terkutuk anak durhaka Malin Kundang. Menarik bukan?



The Tour de Singkarak 2010 takes cyclists over 677.4 kilometers through the beautiful surrounds of West Sumatra. Building on the success of last years race, this year, the race has extended from four to six stages.

As cyclists make their way from the starting point in Padang through to the final finish line at Lake Singkarak they will travel through some of the regions finest landscapes. West Sumatra is renowned for it’s beautiful scenery, cultural attractions and delicious local cuisine.

With prize money totaling around US $60,000 (Rp. 600,000,000) it is no surprise that the Tour de Singkarak 2010 has increased in popularity attracting competitors from 25 countries. This is up from 15 in 2009.

The Categories of the race is 2.2 and the tour forms part of the Asia Tours 2010 Constitute Combination, an official event of the Union Cycliste Internationale.




RACE ROUTE                                                                                           















SOLOK--MI: Para pembalap yang meraih prestasi dalam Tour de Singkarak 2009 menilai rute yang dilalui dalam lomba balap sepeda tersebut menantang. Namun, mereka menikmati keindahan alam yang dilalui.

Juara Tour de Singkarak 2009, Ghader Mizbani Iranagh dari Tabriz Petrochemical Team (TPT) Iran mengatakan etape 4 (terakhir) antara Singkarak-Danau Kembar-Singkarak, sejauh 188,8 km adalah etape yang paling sulit ketimbang etape 1, 2, 3A dan 3B. "Ini etape paling sulit sekaligus menantang karena banyak tanjakan. Untuk menghadapinya harus dengan kerja sama tim. Semua (pembalap) hampir berdekatan, untuk memenangkannya harus melalui kerja sama tim," katanya dalam jumpa pers usai penyerahan hadiah di Dermaga Danau Singkarak, Solok, Sumbar, Minggu (3/5).

Ghader juga memuji rute Tour de Singkarak sebagai rute yang indah. "Tracknya indah, naik dan turun, jalannya bagus. Namun, jalan rayanya padat. Sejak semula kami tidak memprediksi track ini, sehingga tidak ada latihan khusus. Tapi, tujuannya adalah menang," tambahnya.

Senada dengan itu, Cameron Jennings dari Team Budget Forklifts (BFL) Australia mengatakan merasa senang bisa ikut dalam Tour de Singkarak. "Masyarakatnya ramah, pelayanannya baik, alamnya indah. Namun, setiap pebalap yang ikut harus kuat karena memang lawannya kuat-kuat," tuturnya. (HR/OL-06)




Tour de Singkarak 2009′ untuk pertama kalinya akan berlangsung di Propinsi Sumatera Barat pada 29 April hingga 3 Mei 2009.
Ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak yang diikuti tim pembalap dari mancanegara dan dalam negeri ini telah terdaftar pada agenda Federasi Sepeda Internasional (UCI) sebagai kejuaraan kategori 2.2 dan tahun depan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia mengharapkan kegiatan ini sudah bisa masuk kategori 2.1 atau menyamai Tour de Langkawi. Ajang ini akan memperebutkan hadiah total US$ 60 ribu dan akan diikuti oleh tim dari luar negeri dan dari dalam negeri Indonesia sendiri.
Acara yang merupakan hasil kerja sama Depbudpar, PB ISSI, Pemprov Sumbar, Pemkab/Pemkot di Sumbar dan para pelaku bisnis untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya daerah tujuan wisata Sumbar dengan Danau Singkarak sebagai ikonnya.
Sebagai salah satu wilayah yang dilalui dalam kegiatan Tour de Singkarak 2009 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar sangat mendukung dan mengambil peran untuk menyukseskan agenda wisata yang berskala internasional ini sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata yang sangat banyak di Kabupaten Tanah Datar.


banner-tds1

SELAMAT DATANG DI TANAH DATAR

BIENVENU à TANAH DATAR

WELLCOME TO TANAH DATAR


Peta Lintasan yang dilalui
peta-tour-de-singkarak1

PANORAMA TANAH DATAR yang dilalui oleh TOUR de SINGKARAK 2009
anai-1
Lembah Anai dengan Jembatan Rel Kereta Apinya yang menawan
pacu-jawi-yus-3
Pacu Jawi di X Koto
dsci0718
Panorama Danau Singkarak dilihat dari Puncak Payorapuih
dscf1881
Olahraga Paralayang di Puncak Payorapuih
istano-3
Istano Basa Pagaruyung
kantor-bupatitd
Komplek Kantor Bupati Tanah Datar
16singkarak-1
Ombilin di pinggir danau Singkarak
tos1001
Tour de Singkarak 2009
img_2901
Wellcome to Tanah Datar the Culture City

Ketika sedang mencari informasi wisata Pameran Wisata Indonesia atau ITTF “Indonesian Tourism and Travel Fair 2008” di waktu yang lalu, beberapa penjaga stand menawarkan paket wisata, travel agent, resort dan perhotelan.
Informasi dipameran terasa masih umum, sekedar menampilkan objek wisata yang biasa-biasa saja.
Justru yang menarik ketika penulis melihat stand Sumatera Barat atau “West Sumatra” dimana petugas sibuk menjelaskan apa dan bagaimana “indahnya alam pegunungan SUMBAR” kepada seorang ibu yang berminat mengunjungi Sumatera Barat.
Seberapa indah panorama Sumatera Barat? Apakah benar Tanah Minangkabau disebut rancak bana?
Usai mengunjungi pameran ITTF tersebut, timbul keinginan penulis menampilkan album foto ketika mengikuti adventure touring ke Sumatera Barat: “HTML Touring Goes To Southern Sumatera” Mei tahun 2007.
Setelah membuka folder ternyata banyak foto yang belum dimuat dan masih bisa dinikmati. Khusus di artikel ini akan dijelaskan beberapa rute yang pernah dilewati dan nama lokasi atau sudut gambar yang ada.
MEMILIH RUTE/JALUR KE SUMATERA BARAT
Jalur lintas menuju Provinsi Sumatera Barat sebenarnya dapat dilewati dari beberapa arah.
Pertama, wisatawan bisa datang dari arah pantai barat Sumatera (dari arah Bengkulu). Boleh dibilang jalur ini masih jarang diiewati oleh wisatawan domestik. Melewati jalur ini sangat jauh karena harus menjumpai kota Tapan, satu-satunya dapat ditempuh hanya melalui Bengkulu (lihat peta)
Kedua, melewati jalur lintas tengah Sumatera. Ini adalah jalur yang paling umum dan diminati oleh pemudik yang datang dari pulau Jawa. Kota Muarabungo Provinsi Jambi adalah kota penentuan pemudik yang mau pulang kampung, apakah mau ke arah Kiliranjao dan terus ke Solok, atau memilih lewat Lubuk Gadang.
Ketiga, datang dari arah Provisinsi Riau, Pakanbaru, Bankinang dan seterusnya melewati Kelok 9, sampai ke Payakumkubuh. Bisa juga datang dari Talaktuan, Riau kemudian masuk Sumatera Barat ke kota Kiliranjao dan seterusnya ke Solok.
Keempat, datang dari Sumatera Utara melalui Padang Sidempuan/Panyabungan dan terus masuk Sumatera Barat menjumpai kota Lubuk Sikaping.
Kelima, melewati jalur udara dan langsung mendarat di Bandara International Minangkabau Airport. Atau bisa juga melalui jalur kapal laut merapat di Teluk Bayur.
JALUR TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT-SUNGAI PENUH

Ketika penulis berwisata touring bersama “HTML Touring Goes To Southern Sumatera” pilihannya jatuh pada jalur pertama, yaitu datang dari arah Bengkulu (pantai barat), dan menjumpai Kota Tapan sebagai kota yang pertama di Tanah Minangkabau (lihat peta diatas dengan garis merah tebal).
Tapan, dikenal sebagai kota kerajinan tangan dan penghasil cincin batu akik. Disini wisatawan akan menjumpai bundaran dengan patung. Jika belok ke kiri, maka jalur ini menuju Painan kemudian nantinya tembus sampai ke Ibukota Provinsi Sumatera Barat, Padang. Jalur ini disebut dengan Jalur Lintas Pantai Barat Sumatera.
Namun, jika ingin melewati jalur tengah Sumatera Barat serta ingin menikmati alam pegunungan “Bukit Barisan Sumatera Barat” atau dikenal dengan “The Minang Higland”, maka jalur yang paling tepat dipilih adalah lewat “Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)” dan terus ke Sungai Penuh milik Provinsi Jambi.
Memilih jalur ini, wisatawan bakal masuk ke kawasan hutan lindung TNKS. Sebelumnya, wisatawan akan menemui tugu perbatasan “Selamat Jalan Provinsi Sumatera Barat dan Selamat Datang Provinsi Jambi” padahal tujuan utama penulis ketika itu adalah ke Sumatera Barat.
Uniknya lewat jalur ini, wisatawan harus mampir dulu ke Provinsi Jambi melihat lebih dekat kawasan TNKS, Sungai Penuh dan Gunung Kerinci. Jarak Tapan sampai kota Sungai Penuh sekitar 64 Km, tapi yang pasti ketika lewat kawasan TNKS harus dengan perjuangan (baca artikel ‘Melintas TNKS‘).
Ada harga yang haru dibayar bahkan tak ternilai, itulah prinsip ‘adventure’ sejati. Ketika melewati TNKS bisa jadi tidak nyaman karena kondisi jalan rusak, banyak longsor, pohon tumbang, jalan hutan dan hambatan lainnya. Syukur binatang buas ‘datuk’ atau Harimau Sumatera ketika itu sedang tidur dan tidak menampakan dirinya.
Luar biasa! Itulah komentar setelah menikmati keindahan alam TNKS, pemandangan kota Sungai Penuh dari puncak TNKS, alam pegunungan Bukit Barisan, sungai-sungai yang alami, air terjun yang tak terusik, jalur yang sepi dari mobil, bahkan tidak ada satu pun bus yang lewat di TNKS, semuanya memberikan kesan yang luar biasa dan sangat mendalam bagi siapa pun yang pernah melewati jalur penuh penuh tantangan tersebut.
SUNGAI PENUH, JAMBI
Setelah lewat TNKS, perjalanan dilanjutkan dengan ‘turun gunung’ sampai kota Sungai Penuh yang sejuk. Kota Sungai Penuh, milik Jambi, dikelilingi dengan perbukitan yang indah. Sayang sekali foto tidak bisa direkam karena penulis kehabisan batere.
Kota Sungai Penuh bisa ditembus dari Bangko atau “Jalur Tengah Sumatera.” Biasanya para pencinta alam atau pendaki gunung dari tanah Jawa, yang ingin naik puncak Gunung Kerinci (3800 M), datang dari arah Bangko kemudian masuk Sungai Penuh dan seterusnya ke arah Kersik Tuo Kayu Aro.
Dari Sungai Penuh wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Kersik Tuo dan Perkebunan Teh Kayu Aro dengan jarak 40 Km. Ketika akan menuju Kersik Tuo dan Kebun Teh Kayu Aro, wisatawan akan melewati jalan lurus panjang dengan pandangan pesona bukit dan punggung pegunungan Bukit Barisan yang sangat eksotik sampai di batas desa Siulakderas. Setelah itu jalan tikungan, naik-turun bukit masuk ke area perkebunan teh mirip kebun teh di Malabar Jawa Barat.
KERSIK TUO, KAYU ARO JAMBI (Kaki Gunung Kerinci)
Kersik Tuo adalah sebuah desa yang berhawa sejuk dengan panorama langsung ke Gunung Kerinci (3800 M). Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di tanah Sumatera. Pesona alam di Kersik Tuo sangat indah sepanjang hari, baik pagi hingga menjelang malam hari indahnya luar biasa.
Cahaya matahari timur kearah Gunung Kerinci (3800 M) maupun cahaya matahari terbenam, keduanya sangat menakjubkan. Ketika hari masih pagi, langit biru sangat jelas, ditabur dengan gumpalan awan putih yang sangat dekat dan indah untuk diabadikan dengan foto. Belum lagi pesona hamparan kebun teh, perkebunan sayur-mayur dan juga pemandangan Gunung Tujuh (2751 M).
Desa Kersik Tuo sering kali dipakai sebagai ‘home base’ buat persiapan pendakian ke puncak Gunung Kerinci (3800 M). Home stay “Painan” dimana penulis menginap melihat beberapa stiker pencinta alam yang pernah menginap, bahkan ada pencinta alam dari Malaysia pernah menginap disitu juga. Harganya murah, kamar banyak, bersih, dan kamar mandinya pun banyak membuat para tamu yang menginap merasa dirumah sendiri.
Foto-foto khusus ketika penulis berada di Tapan, kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Sungai Penuh, Kayu Aro, Kersik Tuo, Gunung Kerinci, dan juga Home Stay Painan dapat dilihat melalui artikel: “Melintas Taman Nasional Kerinci Seblat-Sungai Penuh-Kayu Aro Gunung Kerinci, Provinsi Jambi
LUBUK GADANG
Meninggalkan Kayu Aro wisatawan menuju kota Lubuk Gadang (Sumatera Barat). Pada jalur ini akan ditemui tugu perbatasan “Selamat Jalan Provinsi Jambi dan Selamat Datang Provinsi Sumatera Barat”.
Wisatawan dapat suguhan pesona alam sekaligus jalan penuh tikungan tajam. Pesona alam Gunung Tujuh (2751 M) yang berada disisi kanan akan terlihat dengan jelas. Mulai dari jalur ini wisatawan sudah mulai menikmati panorama alam wisata ranah minang, atau beraneka tempat/lokasi objek wisata tanah minangkabau khususnya alam dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan.
Begitu banyak tikungan, bahkan sampai ada tikungan ekstrim disebut tikungan “W”. Belokannya memang sangat tajam dan berulang tiga kali seperti huruf ‘W”. Jika bawa mobil ukuran Toyota Kijang agar hati-hati karena tikungan pas untuk satu mobil. Malah mobil harus berhenti dulu, ambil ancang-ancang dulu dijalan tanjakan/turunan yang berat.
Daftar pustaka menyebutkan kawasan huruf “W” ini ada objek wisata bunga Rafflesia dan bunga bangkai, serta Kelinci Sumatera. Namun ketika itu penulis tidak sempat berhenti melihat langsung, karena sedang menikmati alam pegunungan dan tikungan yang menyenangkan bagi pengendara motor. Jalur dan kawasan ini sangat sepi, jumlah mobil pribadi yang melintas nyaris tidak ada.
MUARALABUH, PASIRTALANG, SEIKALU, SURIAN, ALAHAN PANJANG, LUBUK SELASIH
Bukit dan pegunungan itulah hamparan pemandangan yang disuguhkan alam Sumatera Barat. Ini sesuai dengan nama “Bukit Barisan Sumatera”.
Bagaimana tidak, setelah melihat Gunung Kerinci (3800 M), kemudian ada lagi Gunung Tujuh (2715M), Gunung Carmin (2690 M), Gunung Rasam (2565 M), Gunung Talang (2599 M), dan belum lagi Gunung Merapi (2819 M) dan Gunung Singgalang (2877 M). Kedua gunung yang terakhir akan dapat dilihat dari Bukittinggi.
Sudah tentu semua kondisi jalan di wilayah ini adalah tikungan, tanjakan maupun turunan dan bahkan jalan tersebut berada di pinggir perbukitan ditambah lagi dengan jurang-jurang yang curam dan berbahaya.
Justru disinilah sensasi riding motor touring dijalan pegunungan yang berkualitas, bahkan sepi. Semua tikungan dan trek lurus dapat dinikmati. Gas di pol habis. Konvoi hanya tiga motor tetap saling menempel ketat hingga speed rata-rata 80 km/jam. Luar biasa!
DANAU ATAS/DANAU BAWAH ALAHAN PANJANG
Ini lokasi yang menakjubkan bagi wisatawan jika mendapatkan udara cerah. Bersih dan sangat alami! Danau Atas terletak dibawah dan Danau bawah terletak diatas bukit. Ketika penulis melewati lokasi ini beruntung mendapatkan udara yang cerah sehingga langit, awan, danau serta hijaunya pegunungan membuat warna alam begitu serasi.
Rancak bana! (=bagus sekali) itulah kesan yang terungkap berkali-klai ketika melewati jalur indah nan mempesona ini. Dari kejauhan Alahan Panjang, tampak Gunung Rasam (2565 M) dari yang hijau dibalut dengan awan tipis.
LUBUK SELASIH-SOLOK-SINGKARAK-PADANG PANJANG-BUKITINGGI
Melalui jalur ini , wisawatan akan melewati jalan utama. Lebar jalan 10 meter karena ini adalah jalur ekonomi yang menghubungkan kota-kota utama di Sumatera Barat. Jarak dari Lubuk Selasih ke Ibukota Provinsi Padang sudah sangat dekat.
Jangan heran jika hilir-mudik di jalur ini sangat ramai, apalagi di sekitar Solok, sempat ada kemacetan karena begitu banyak truk dan bus AKAP (antar kota antar provinsi) yang lewat. Walaupun lebar jalan sangat besar, namun kepadatan penduduk juga makin bertambah.
Lepas Solok, wisatawan akan menikmati panorama Danau Singkarak. Syukur-syukur ada kereta api yang melintas membuat pemandangan jadi tambah seru. Di sebelah kiri jalan hamparan danau, dan sebelah kanan ada jalur rel KA. Beberapa angkot kadang membuat kaget karena mereka seringkali berhenti mendadak menurunkan/menaikkan penumpang.
Meninggalkan Danau Singkarak, wisatawan memasuki kota Padang Panjang. Tapi sebelum masuk Padang Panjang di sisi jalan terdapat hamparan tanaman padi yang luas, sangat elok dipandang mata, penuh warna hijau-kuning. Lagi-lagi penulis tidak dapat mengambil foto mengingat kecepatan motor sedang top speed. Lagi pula ketika itu cuaca sedang berawan mendung menandakan akan turun hujan lebat.
Benar juga. Sampai di kota Padang Panjang turun hujan dengan lebat. Rupanya Padang Panjang ini mirip dengan Bogor, karena kota ini sering hujan. Untuk beristihat dan sekedar menghangatkan badan, penulis menikmati makanan khas Minang “Sate Padang” di sebuah rumah makan khusus menyajikan sate padang saja.
Jika waktu cukup, sebenarnya wisatawan bisa menuju ke Air Terjun Lembah Anai yang tidak jauh dari Padang Panjang, ambil jalur ke arah Padang. Namun sayang sekalii ketika itu sedang hujan keras, dan penulis urung menuju Air Terjun Lembah Anai sehingga diputuskan langsung jalan ke Bukittinggi walaupun masih hujan keras. Menurut info, hujan di Padang Panjang tidak bisa ditunggu kapan redanya. Wah?
Sementara masih hujan, jalur Padang Panjang ke Bukittinggi lumayan ramai dan dibeberapa titik ada kemacetan. Tapi hanya selang 30 menit dengan sepeda motor, akhirnya penulis tiba di Bukittinggi dengan cuaca cerah. Berbeda dengan Panjang Panjang yang konon hujan tak menentu, namun Bukittinggi tidaklah demikian.
Ada banyak kunjungan wisata di Bukitinggi yang sangat terkenal. Minimal untuk menjangkau semua tempat wisata di dalam Kota Bukittinggi memerlukan waktu dua sampai tiga hari. Memandangi alam sekitar Bukitting tampak dengan jelas Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Ooii.. rancak bana ko, tak ado duonyo.. :-)
DANAU MANINJAU & KELOK 44
Menuju Danau Maninjau sebaiknya ditempuh pada pagi hari. Dari Bukittinggi pukul 08.00 diperkirakan tiba di Danau Maninjau pukul 10.00. Tapi dengan motor cukup 1.5 jam. Jika mendapatkan cuaca yang cerah, dijamin panorama alam Danau Maninjau akan memukau bagi wisatawan. Embun Pagi adalah titik lokasi pemberhentian untuk menikmati pemandangan alam Danau Maninjau. Luar biasa!
Ketika turun ke arah danau, wisatawan dapat marasakan “Kelok-44″ yang sangat terkenal itu. Suguhan pemandangan alam “Kelok 44″ pasti membuat wisatawan jadi takjub, walaupun penulis sudah pernah berkunjung tempat ini beberapa kali tapi tetap saja pesona Danau Maninjau memberikan kepuasan.
Ketika jalan mulai turun di “Kelok 44″, pengemudi harus hati-hati, karena beberapa tikungan sangat tajam menuntut pengemudi ambil ancang-ancang berhenti, ambil jarak, sekaligus pindah gigi 1. Apalagi jika arah pulang dengan rute menanjak akan jauh lebih berbahaya.
Ketika itu penulis menyaksikan sebuah motor terjatuh di salah sudut tikungan karena pindah gigi meleset ke kondisi “normal”. Motor langsung turun dan hilang keseimbangan sehingga terjatuh. Beruntung motor tersebut tidak sampai masuk jurang.
Di kota Maninjau terdapat beberapa hotel. Jika wisatawan ingin menikmati jalur darat di pinggiran Danau Maninjau, lansung ke arah kanan tujuan Lubuk Basung. Berdasarkan peta seharusnya jalur ini bisa tembus ke Pariaman dan Padang. Hanya saja ketika itu penulis bersama rekan memutuskan kembali atau balik lagi ke Bukittinggi meneruskan perjalanan ke Pakanbaru Riau.
PAYAKUMBUH-KELOK 9-TUGU KHATULISTIWA-BANGKINANG-PAKANBARU, RIAU
Alam pegunungan seakan tak pernah habis-habis di sepanjang Sumatera Barat. Betul sekali. Sejujurnya bagi penyuka motor bike touring, Sumatera Barat harus menjadi tujuan kegiatan wisata touring. Seluruh kondisi jalan yang dilewati dinilai sangat bagus, kelas 1, dan aspal hotmix.
Tidak ada satu pun kendala dengan kondisi jalan, justru ini memberikan kenikmatan berkendara motor sambil mengatur kecepatan dan merasakan sensasi tikungan-tikungan pegunungan. Top banget!
Bukitinggi-Payakumbuh hingga kawasan “Kelok 9″ bisa ditempuh dengan speed 110, kadang menyentuh 120 km/jam. Apalagi jika membawa motor ber-CC besar kelas superbike? Mungkin motor Ducati? Pasti nikmat!
Pemandangan tanaman padi kembali dapat disaksikan di Lembah Arau. Lokasi hamparan padi hijau ini berada di samping bukit-bukit yang terjal tepatnya di jalur menuju kawasan “Kelok 9″. Lagi-lagi penulis luput mengambil foto di Lembah Arau karena kecepatan motor lumayan tinggi sedang menikmati jalan yang lebar dan mulus.
Ketika itu penulis hanya mencoba mengingat-ingat dimana bukit yang pernah dipakai untuk kegiatan panjat tebing tepatnya sebelum masuk kegelapan hutan dan perbukitan Kelok 9. Jalan yang tadinya lebar makin lama makin mengecil bagaikan kerucut.
Tak lama dari situ, penulis sampai juga di “Kelok 9″ yang sudah berubah wujudnya. Ketika itu, sedang ada proyek pembangunan Kelok 9 untuk membuat jalan alternatif (jalan potong). Mungkin pada hari ini proyek jalan baru di Kelok 9 tersebut sudah selesai.
Pembangunan. Itulah alasan klasik yang mengorbankan panorama alam “Kelok 9″. Beberapa sudut hutan lebat nan hijau di “Kelok 9″ harus ditebang, sudut kemiringan bukit pun diratakan. Entahlah, bagaimana pemandangan “Kelok 9″ pada saat ini.
Menjauh dari “Kelok 9″ ke arah Bangkinang Pakanbaru Riau, wisatawan masih dapat merasakan jalan yang diapit oleh perbukitan. Jika membunyikan klakson akan terdengar suara menggema mengusik kesunyian alam pegunungan. Sedikit hati-hati karena beberapa lokasi jalan terdapat longsoran tebing yang cukup membahayakan.
Beberapa tempat yang masih menarik sebelum meninggalkan Sumatera Barat, antara lain Tugu Khatulistiwa sebagai garis tengah bumi. Kemudian danau buatan untuk proyek PLTA. Sejarahnya danau ini telah menutup beberapa desa, bahkan ikut menutup sebuah terowongan jalan yang dulu dikenal sangat seram.
Selamat menikmati dan menjajal Tanah Minang, Rancak Bana!

keterangan foto

1. PERKEBUNAN TEH KAYU ARO, KERSIK TUO PROVINSI JAMBI

Penulis berdiri dengan latar belakang Gunung Kerinci (3800 M) sedang tertutup awan.

2. PANORAMA ALAM KERSIK TUO, JAMBI MENUJU LUBUK GADANG, SUMBAR

3. PANORAMA GUNUNG TUJUH (2751 M) DARI KERSIK TUO JAMBI

4. PERKEBUNAN SAYUR MAYUR KERSIK TUO, JAMBI

5. TUGU PERBATASAN SELAMAT JALAN JAMBI/SELAMAT DATANG SUMBAR

6. TIKUNGAN HURUF “W”

7. PANORAMA GUNUNG TUJUH (2751 M)

8. JALUR MENUJU LUBUK GADANG

9. PERSIMPANGAN DI LUBUK GADANG

10. PANORAMA GUNUNG KERINCI DARI ARAH LUBUK GADANG

11. SELAMAT DATANG KABUPATEN SOLOK SELATAN

12. PANORAMA JURANG & BUKIT DI SURIAN-ALAHAN PANJANG

13. PANORAMA DANAU ATAS, ALAHAN PANJANG

14. JALUR LUBUKSELASIH-SOLOK

15. PANORAMA DANAU SINGKARAK

16. HOTEL JOGJA BUKITTINGGI

17. JAM GADANG BUKITTINGGI

18. PANORAMA DANAU MANINJAU & KELOK 44

Tikungan No. 25
Tikungan No. 18
Tikungan No. 1 (paling bawah)
Desa Maninjau
Mengangkut anjing berburu

19. PUSAT BELANJA PADANG PANJANG-BUKITTINGGI

20. KELOK 9

21. PERUBAHAN WAJAH KELOK 9

22. GARIS KHATULISTIWA (EQUATOR)

23. TIBA DI PAKANBARU, PROVINSI RIAU


ADAT ISTIADAT MINANGKABAU


Contents


PendahuluanEdit  href=

Sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat di kawasan Nusantara ini, adat adalah satu-satunya sistem yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di kerajaan-kerajaan Melayu, mulai dari Aceh, Riau, Malaka, Jawa, Banjar, Bugis, hingga Ambon dan Ternate. Agama Islam pada umumnya terintagrasi dengan adat-adat yang dipakai di kerajaan-kerajaan tersebut.
Adat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku-suku lain, tetapi dengan beberapa perbedaan atau kekhasan yang membedakannya. Kekhasan ini terutama disebabkan karena masyarakat Minang sudah menganut sistem garis keturunan menurut Ibu, matrilinial, sejak kedatangannya di wilayah Minangkabau sekarang ini. Bold text Kekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja-raja saja. Setiap individu terikat dan terlibat dengan adat, hampir semua laki-laki dewasa menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur secara adat.
Pada tataran konseptional, adat Minang terbagi pada empat kategori:
  1. Adat nan sabana adat
  2. Adat nan teradat
  3. Adat nan diadatkan
  4. Adat istiadat
Adat mengatur interaksi dan hubungan antar sesama anggota masyarakat Minangkabau, baik dalam hubungan yang formal maupun yang tidak formal, sesuai dengan pepatah, bahwa sejak semula ada tiga adat nan tajoli:
Partamo sambah manyambah,
kaduo siriah jo pinang,
katigo baso jo basi.
Banamo adat sopan santun.
Tajoli dari kata 'joli', sejoli=sepasang, (joli=kereta tandu, teman sejoli berarti teman satu kereta tandu sehingga sangat akrab) satu set. Jadi ketiga bagian adat di atas adalah satu set yang berjalan seiring, diprektekkan dalam kehidupan sehari-hari orang Minang, baik orang biasa maupun para penghulu dan cerdik pandainya.
Secara legalistik atau kelembagaan, adat Minang dapat dirangkum dalam Limbago nan Sapuluah, yaitu:
  1. Cupak nan duo
  2. Kato nan ampek
  3. Undang nan ampek
Cupak nan Duo ialah Cupak Usali dan Cupak Buatan Kato nan Ampek ialah:
  1. Kato Pusako
  2. Kato Mupakat
  3. Kato Dahulu Batapati
  4. Kato Kudian Kato Bacari
Undang nan Ampek ialah:
  1. Undang-undang Luhak dan Rantau
  2. Undang-undang Nagari
  3. Undang-undang Dalam Nagari
  4. Undang-undang nan Duopuluah

Adat Minang pada tataran konseptual 

Adat Minang mencakup suatu spektrum dari yang paling umum hingga yang paling khusus, dari yang paling permanen dan tetap hingga yang paling mercurial dan sering berubah-ubah, bahkan ad-hoc. Di sini adat Minang disebut Adat nan Ampek.
1). Adat nan Sabana Adat, adat yang paling stabil dan umum, dan sebenarnya berlaku bukan hanya di Minangkabau saja, melainkan di seluruh alam semesta ini. Disepakati bahwa adat yang sebenarnya adat adalah Hukum Alam atau Sunnatullah, dan Hukum Allah yang tertuang di dalam ajaran Islam. Dengan mengambil Alam takambang menjadi guru adat Minang dapat menjamin kompatibilitasnya untuk segala zaman dan dengan demikian menjaga kelangsungannya di hadapan budaya asing yang melanda. Masuknya agama Islam ke Minangkabau, juga telah melengkapi Adat Minang itu menjadi kesatuan yang mencakup unsur duniawi dan unsur transedental.
2). Adat nan Diadatkan. Adat Minang menjadi adat Minang adalah karena suatu identitas dengan kesatuan etnis dan wilayah : adat Minang adalah adat yang diadatkan oleh Orang Minang, di Minangkabau. Jadi adat Minang itu sama di seluruh Minangkabau, dan setiap orang Minang be dan leluasa membuat penyesuaian-penyesuaian, maka adat itu akan bertahan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya akan sense of order. Tidak ada unsur paksaan yang akan terasa jika adat itu monolitik dan seragam di seluruh wilayah.
4). Adat Istiadat. Ialah adat yang terjadi dengan sendirinya karena interaksi antar anggota masyarakat dan antar anggota masyarakat dengan dunia luar. Dinamakan juga adat sepanjang jalan yang datang dan pergi, dan ditolerir selama tidak melanggar adat yang tiga di atas. Pengakuan akan adanya adat-sitiadat ini menjadikan adat Minang lebih komplit dan memberi ruang bagi anggota masyarakat untuk bereksperimen dengan hal-hal baru dan memperkaya budayanya.
Empat macam adat diatas adalah adat Minang semuanya dan menjadi suatu kesatuan yang utuh. Keempatnya tidak dapat dipisahkan, dan tidak dapat dikatakan adat Minang kalau kurang salah satu: Bukanlah adat Minang jika hanya terfokus pada adat istiadat akan tetapi melawan Hukum Alam. Dan buknlah pula adat Minang jika hanya berbicara tentang pengangkatan Penghulu, tetapi tidak memberi ruang untuk berlakunya adat istiadat yang dipakai oleh orang kebanyakan.

Adat Minang pada tataran praktis 

Dikatakan dalam pepatah adat: Partamu sambah manyambah, kaduo siriah jo pinang, katigo baso jo basi. Banamo adat sopan santun.
Rangkaian kata-kata pusako ini menyatakan bahwa adat Minangkabau itu kalau dirangkum sebenarnaya dapat disingkat menjadi tiga hal:
1). Pasambahan.
Adat Minang sarat dengan formalitas dan interaksi yang dikemas sedemikian rupa sehingga acara puncaknya tidak sah, tidak valid, jika belum disampaikan dengan bahasa formal yang disebut pasambahan. Acara-acara adat, mulai dari yang simple seperti mamanggia, yaitu menyampaikan undangan untuk menghadiri suatu acara, hingga yang berat seperti pengangkatan seseorang menjadi Pangulu, selalu dilaksanakan dengan sambah-manyambah.
Sambah-manyambah di sini tidak ada hubungannya dengan menyembah Tuhan, dan orang Minang tidak menyembah penghulu atau orang-orang terhormat dalam kaumnya. Melainkan yang dimaksud adalah pasambahan kato. Artinya pihak-pihak yang berbicara atau berdialog mempersembakan kata-katanya dengan penuh hormat, dan dijawab dengan cara yang penuh hormat pula. Untuk itu digunakan suatu varian Bahasa Minang tertentu, yang mempunyai format baku.
Format bahasa pasambahan ini penuh dengan kata-kata klasik, pepatah-petitih dan dapat pula dihiasi pula dengan pantun-pantun. Bahasa pasambahan ini dapat berbeda dalam variasi dan penggunaan kata-katanya. Namun secara umum dapat dikatakan ada suatu format yang standar bagi seluruh Minangkabau.
Terkait dengan pasambahan, adat Minang menuntut bahwa dalam setiap pembicaraan, pihak-pihak yang berbicara ditentukan kedudukannya secara formal, misalanya sebagai tuan rumah, sebagai tamu, sebagai pemohon, atau sebagai yang menerima permohonan.
2). Sirih dan pinang
Sirih dan pinang adalah lambang fromalitas dalam interaski masyarakat Minangkabau. Setiap acara penting dimulai dengan menghadirkan sirih dan kelengkepannya seperti buah pinang, gambir, kapur dari kulit kerang. Biasanya ditaruh diatas carano yang diedarkan kepada hadirin. Siriah dan pinang dalam situasi tertentu diganti dengan menawarkan rokok.
Makna sirih adalah secara simbolik, sebagai pemberian kecil antara pihak-pihak yang akan mengadakan suatu pembicaran. Suatu pemberian dapat juga berupa barang berharga, meskipun nilai simbolik suatu pemberian tetap lebih utama daripada nilai intrinsiknya. Dalam pepatah adat disebutkan, siriah nan diateh, ameh nan dibawah. Dengan sirih suatu acara sudah menjadi acara adat meskipun tidak atau belum disertai dengan pasambahan kato.
Sirih dan pinang juga mempunyai makna pemberitahuan, adat yang lahiriah, baik pemberitahuan yang ditujukan pada orang tertentu atau pada khalayak ramai. Karena itu, helat perkawinan termasuk dalam bab ini.
3). Baso-basi
Satu lagi unsur adat Minang yang penting dan paling meluas penerapannya adalah baso-basi: bahkan anak-anak harus menjaga baso-basi. Tuntuan menjaga baso-basi mengharuskan setiap invidu agar berhubungan dengan orang lain, harus selalu menjaga dan memelihara kontak dengan orang disekitarnya secara terus-menerus. Seseorang orang Minang tidak boleh menyendiri.
Baso-basi diimplementasikan dengan cara yang baku. Walaupun tidak dapat dikatakan formal, baso-basi berfungsi menjaga forms, yaitu hubungan yang selain harmonis juga formal antara setiap anggota masyarakat nagari, dan menjamin bahwa setiap orang diterima dalam masyarakat itu, dan akan memenuhi tuntutan hidup bermasyarakat sesuai dengan adat yang berlaku di nagari itu.

Kelembagaan Adat Minang

Satu hal yang sangat penting adalah bahwa bagi orang Minang, adat itu adalah suatu Limbago, atau lembaga, dan mengandung unsur-unsur yang merupakan lembaga juga. Penghulu adalah lembaga, urang sumando adalah lembaga. Demikian juga perkawinan, suku, hukum, semuanya adalah lembaga. Dalam pepatah dikatakan:
Adat diisi, limbago dituang.
Jadi adat adalah sesuatu yang diisi, dipenuhi dan dilaksanakan, sedangkan lembaga adalah suatu jabatan, suatu aturan dasar atau undang-undang yang dibentuk dan ditetapkan untuk jangka waktu yang lama. Lembaga tidak boleh sering diubah atau diganti, lembaga harus permanen -- dikiaskan dengan logam cor atau besi tuang.

Cupak nan Duo

Cupak adalah alat takaran. Alat takar lain sering disebut, seperti gantang, taraju, bungka. Maksud alat-alat ini adalah simbol lembaga hukum yang menjadi acuan bagi masayarakat dalam menjalankan dan mengembangkan adatnya. Sebagaimana masyarakat yang sederhana mungkin dapat melaksanakan perdagangan dengan ukuran kira-kira, misalnya menjual beras sekarung, jagung seongook dan seterunsnya, maka masyarakat yang teratur mangharuskan adanya takaran yang pasti, seperti liter, kilogram dan sebagainya. Maka cupak dan gantang, bungka nan piawai, serta taraju nan tak paliang, adalah lambang kateraturan yang diciptakan dengan lembaga adat.
Cupak nan dua adalah
1. Cupak Usali, dan
2. Cupak Buatan.
Kedua cupak ini menjamin change and continuity dalam adat Minang. Cupak Usali adalah adat yang baku dan permanen, sedang Cupak Buatan adalah adat yang ditetapkan oleh Orang Cadiak Pandai dan Ninik Mamak di nagari-nagari untuk merespon situasi dan perubahan zaman. Namun keduanya, yang tetap dan yang berubah, adalah lembaga yang diakui dalam adat.
Istilah cupak usali dan cupak buatan ini juga digunakan untuk mengkategorikan lembaga lainnya, apakah termasuk yang pusaka lama atau kesepakatan baru.

Kato nan Ampek

Kato adalah salah satu lembaga yang sangat penting dalam masyarakat Minangkabau: tanpa kato, adat Minang kehilangan legitimasinya. Dalam banyak masyarakat dahulu, kekuasaan dan undang-undang dipegang oleh raja karena keturunannya. Dalam masyarakat agamis, kekuasaan disandarkan pada otoritas wahyu, dan dalam masyarakat moderen yang demokratis, hukum didasarkan pada konstitusi dan undang-undang tertulis.
Bagi masyarakat Minang, kesahihan suatu hukum diukur dengan ada tidaknya kato-kato adat yang mendasarinya. Undang-undang dibuat oleh Cerdik Pandai, mufakat dibuat oleh seluruh kaum, hukum diputuskan oleh Penghulu. Akan tetapi landasan dan acuannya adalah kato. Suatu pernyataan atau keputusan haruslah sesuai dengan salah satu dari empat macam kato seperti di bawah ini:
1. Kato Pusako    
2. Kato Mufakat    
3. Kato dahulu batapati    
4. Kato kudian kato bacari
Kato Pusako adalah pepatah petitih dan segala undang-undang adat Minangkabau yang sudah diwarisi turun temurun dan sama di seluruh alam Minangkabau. Kato Pusako ini merupakan acuan tertinggi dan tidak dapat diubah. Jumlahnya sangat banyak dan merupakan kompilasi kebijasanaan yang diambil dari falsafah Alam Takambang Jadi Guru.
Kato Mufakat adalah hasil mufakat kaum dan para penghulu yang harus dipatuhi dan diajalankan bersama-sama. Mufakat di Minangkabau haruslah dengan suara bulat, dan tidak dapat dilakukan voting. Dikatakan dalam pepatah adat:
Kemenakan barajo ka mamak    
Mamak barajo ka penghulu    
Penghulu barajo ka mufakat    
Mufakat barajo ka Nan Bana    
Bana bardiri sandirinyo
Kato dahulu batapati, artinya keputusan yang sudah diambil dengan suara bulat itu haruslah ditepati dan dilaksanakan.
Kato kudian kato bacari, artinya keputusan itu ada kemungkinan tidak dapat dijalankan karena suatu hal. Dalam hal ini harus dicari pemecahannya, dilakukan musyawarah dan dibuat kesepakatan baru. Adalah bertentagan dengan adat jika suatu keputusan harus dipaksakan, tanpa memberi peluang untuk mengajukan keberatan atau banding.

Undang nan Ampek

Ninik moyang orang Minangkabau sudah menetapkan Undang-undang yang menjadi dasar pemerintahan adat zaman dahulu, mencakup pemerintahan Luhak dan Rantau, pemerintahan Nagari dan peraturan yang berlaku untuk Suku dan Nagari. Juga peraturan untuk individu.
1. Undang-undang Luhak dan Rantau    
2. Undang-undang Nagari    
3. Undang-undang dalam Nagari    
4. Undang-undang nan Duopuluh
Undang-undang Luhak dan Rantau menyatakan bahwa di daerah Luhak berlaku pemerintahan oleh Penghulu sedang di daerah Rantau berlaku pemerintahan oleh Raja-raja.
Undang-undang Nagari menentukan syarat-syarat pembentukan suatu Nagari. Nagari boleh dibentuk jika sudah terdapat sekurangnya empat suku, yang masing-masing suku itu harus terdiri dari beberapa paruik. Suatu nagari harus mencukupi dibidang ekonomi dan budaya: mempunyai sawah ladang, balai adat dan mesjid, sarana transportasi, air bersih, lapangan bermain.
Undang-undang dalam Nagari mengatur hak dan kewajiban penduduk Nagari: saling bertolong-tolongan, tidak menyakiti dan menganiaya orang lain, membayar hutang dan mengembalikan barang yang dipinjam, meminta maaf jika bersalah, dan sebagainya. Di sini sangat berperan mekanisme kontrol yang bernama rasa malu
Undang-undang nan Duopuluh adalah undang-undang pidana: delapan bahagian merupakan tindak pidana, dan duabelas bagian merupakan tuduhan dan sangkaan.
Empat Undang-undang inilah pegangan para penghulu dalam menjalankan pemeritahan di Nagari-nagari, dengan dibantu oleh Manti, Malin dan Dubalang.
 PAKAIAN ADAT MINANGKABAU